Senin, 17 April 2017

METAMORFOSIS SEORANG GRAVITASI



Metamorfosis Seorang Gravitasi

Sakura adalah sakura, mawar adalah mawar dan melati adalah melati. Semua bunga punya cara sendiri untuk mekar, sama halnya seperti manusia. Setiap manusia memiliki daya tarik tersendiri yang menjadikan mereka sebagai pusat gravitasi bagi orang lain.
Tapi, kapan seseorang menjadi gravitasi? Kita tidak akan pernah tahu tentang hal itu sampai orang-orang di sekitar kita datang dan mengatakan bahwa kamu adalah alasan mereka berubah. Saat itu, untuk pertama kalinya kamu menemukan fakta bahwa dirimu telah menjadi gravitasi bagi orang-orang di sekitarmu tanpa kamu sadari. 

Bermetamorfosis
            Metamorfosis adalah perubahan yang terjadi pada individu makhluk hidup yang asalnya telur hingga menjadi dewasa secara sempurna, dengan mengalami perubahan bentuk morfologi, anatomi  ataupun fisiologi. Lalu, apakah manusia juga mengalami metamorfosis?
            Manusia tidak mengalami metamorfosis seperti yang terjadi pada kupu-kupu ataupun hewan lainnya. Manusia bermetamorfosis tidak secara fisik akan tetapi pada gaya hidup, kebutuhan ataupun kepribadiannya. Bisa dikatakan bahwa manusia bermetamorfosis ketika terjadi peningkatan kualitas hidup pada dirinya.
            Pada awalnya semua manusia itu sama ketika ia di lahirkan. Hanya saja setiap individu berbeda dalam bermetamorfosis. Ada sebagian orang yang tadinya biasa-biasa saja, kemudian berubah menjadi orang yang luar biasa. Sedangkan sebagian lagi, memilih untuk tetap menjadi orang biasa. Mereka yang berubah menjadi luar biasa akan memiliki daya tarik tersendiri dibanding yang lainnya. Mereka itu ibarat matahari yang memiliki gravitasi yang menyebabkan planet-planet berada pada orbitnya masing-masing dalam mengintari matahari. Planet-planet itu diibaratkan sebagai orang-orang yang memilih untuk tetap menjadi biasa.

From Zero To Hero
            Apakah pahlawan menjadi pahlawan sejak ia di lahirkan? Tidak, tentu saja tidak. Seseorang menjadi pahlawan karena keberanian dan pengorbanannya. Mereka menjadi contoh dan suri tauladan atas apa yang mereka perjuangkan untuk orang banyak, bukan untuk dirinya sendiri. Mereka adalah gravitasi bagi penerus bangsa.
            Pada dasarnya semua orang itu sama. Semua bisa saja menjadi pahlawan. Semua itu terletak pada seberapa besar keinginannya untuk menjadi seorang pahlawan atau seberapa besar usahanya untuk sukses dalam hidup. Contohnya: perbedaan antara orang yang pintar dengan orang yang kurang pintar.
Orang yang pintar, tidak menjadi pintar sejak ia di lahirkan. Butuh proses yang panjang untuk membentuknya menjadi pintar. Semua orang memulai segala sesuatunya dari nol. Untuk menjadi pintar, seseorang harus belajar dengan giat. Mereka terus belajar dan belajar. Seolah mereka tidak puas dengan apa yang mereka pelajari. Orang yang cerdas selalu mengoptimalkan otak mereka dalam berpikir dari pada otot dalam bertindak. Mereka selalu haus akan pengetahuan. Pengetahuan di pandang bukan lagi sekedar kekuatan tapi sudah seperti makanan yang harus terus di konsumsi.
Berbeda dengan orang yang kurang cerdas atau kurang pintar. Mereka lebih mengikuti sifat malas yang menjadikan mereka tidak maksimal dalam belajar. Terkadang terlalu lama bermalas-malasan akan menjadikan insting seseorang menjadi tumpul. Itulah yang membuat mereka semakin jauh dari deretan terdepan. Sang bijak akan berkata pada mereka bahwa “Saat ini, orang lain mungkin sudah berlari menjauh dan kamu hanya berjalan di tempat. Kamu mungkin sudah sangat jauh tertinggal”.
Orang yang cerdas selalu memiliki cara yang unik dalam belajar. Karena mereka paham betul bahwa proses belajar itu tidak hanya didapat dari apa yang kita pelajari di sekolah. Tapi juga bisa dari apa yang kita alami, kita lihat, kita dengar ataupun dari orang-orang di sekitar kita. Pelajaran juga tidak mesti kita dapatkan dari membaca buku. Kita dapat memperoleh beragam informasi dari browsing di internet, sharing dengan teman di media sosial atau mempelajarinya langsung dengan melakukan penelitian. Terkadang pelajaran berharga justru diperoleh dari hal yang tidak kita duga sebelumnya.
           Orang yang cerdas bermetamorfosis dengan caranya sendiri. Mereka memetamorfosis kebutuhannya dengan peningkatan kualitas hidupnya. Salah satunya adalah dengan peningkatan kualitas gadged handphone.  Mereka sadar, bahwa dengan adanya kemajuan di bidang teknologi di era yang serba digital ini, sangat erat dengan adanya perubahan. Begitupun dengan gadged yang terus mengalami perubahan dan peningkatan mutu serta kualitas. Karena itu, seseorang yang menjadi gravitasi orang-orang di sekitarnya, harus selalu tanggap akan adanya perubahan, karena mereka akan selalu menjadi pusat perhatian. Ada banyak smartphone yang beradar di pasaran, dan LunaSmartphone adalah salah satu smartphone yang bisa kamu pertimbangkan untuk kamu miliki.
Kenapa LunaSmartphone? Karena dengan LunaSmartphone kamu bisa bermetamorfosis menjadi lebih sempurna, tanpa harus mengeluarkan budget yang besar. LunaSmartphone hanya dibandrol dengan harga kurang lebih 5 juta rupiah per unitnya. Prosesor yang digunakan merupakan kelas Flagship dengan casing full-metal yang diklaim sangat presisi seperti iPhone. Desain yang yang mirip iPhone, material yang berkualitas, layar sekelas retina, 4G dan fleksibel dengan 2 SIM akan membuat kamu terlihat lebih elegan. Penyimpanan data yang cukup besar, memungkinkan kamu menyimpan banyak data yang bisa kamu jadikan referensi dalam belajar. Serta adanya fitur kamera yang berlimpah, memudahkan kamu dalam mengabadikan dan menyimpan setiap momen-momen perubahan dirimu dan orang-orang sekitarmu dalam bermetamorfosis. 

Menjadi Nomor Satu, Menjadi Gravitasi, Menjadi Rival
            Menjadi yang terbaik adalah sebuah prestasi yang membanggakan. Walaupun terkadang kita merasa itu karena faktor keberuntungan saja. Namun, keberhasilan bukanlah sesuatu yang diperoleh dengam mudah. Perlu usaha dan kerja keras yang tidak bisa diukur dengan meteran atau timbangan. Kita jatuh bangun meraihnya. Terkadang kita harus mengorbankan hal-hal lain untuk mendapatkannya.
            Kesuksesan adalah timbal-balik dari sebuah perjuangan panjang. Itu adalah barter yang cukup sepadan. Orang bilang, hasil tidak akan membohongi kerja keras. Semakin besar usahamu untuk sukses, semakin besar pula hasil yang akan kamu dapatkan. Seperti yang tertulis dalam pepatah lama, “Berakit-rakit dahulu, berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”.
Menjadi yang terbaik artinya kamu harua berusaha 10 kali atau 100 kali lebih keras dari sebelumnya. Kenapa? Karena mempertahankan sebuah prestasi itu, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk tetap berada di puncak, kamu tidak boleh terjatuh. Ketika kamu terjatuh, maka posisi itu bukan lagi milikmu, tapi milik orang lain. Karena itu, selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik adalah semangat yang harus terus dipupuk dan dijaga sebagai kunci sukses. Seseorang mungkin tidak bisa menyentuh langit, tapi setidaknya seseorang bisa melompat lebih tinggi dari yang lainnya.
Berada di puncak adalah tempat yang paling terang sekaligus tempat yang paling sunyi. Tempat yang terang karena kamu menjadi penerang bagi orang-orang di sekitarmu. Mereka menjadikanmu panutan untuk mereka tiru dan mereka contoh. Orang lain mungkin tidak bisa sepertimu, tapi setidaknya mereka bisa belajar menjadi seperti dirimu. Menjadi tempat yang sunyi karena kamu harus berjuang sendirian. Karena orang-orang di sekitarmu mulai menjadikanmu rival mereka. Mereka terus belajar dan belajar, agar bisa mengejarmu terlebih mengalahkanmu. Meskipun kamu adalah lawan yang cukup tangguh untuk dikalahkan.
Saingan? Terkadang kita tidak pernah menginginkan menjadi saingan seseorang. Tapi hal itu terjadi dengan sendirinya. Mungkin, itu salah satu konsekuensi yang diterima seorang gravitasi dan itu tidaklah buruk. Menjadi contoh, memacu dan memotivasi orang lain untuk menjadi lebih baik adalah sebuah keahlian yang cukup langkah bukan.
Semua orang punya peluang yang sama untuk berada di puncak. Mereka yang punya kualifikasi untuk menjadi yang terbaiklah yang pantas berada di posisi itu, tanpa terkecuali. Karena di planet yang bernama bumi ini, semua orang punya hak yang sama untuk bisa menjadi gravitasi bagi orang lain. Mari bermetamorfosis menjadi gravitasi.

#BeTheGravity
#SmartphoneLUNA

2 komentar:

  1. That's right. Semua orang memiliki peluang yang sama untuk menjadi gravitasi. Saya juga bisa menjadi gravitasi kan???
    SmartphoneLUNA??? hemmm, saya belum familiar tuhs ama smartphone dari LUNA. Next time, boleh juga tuh dicoba.

    BalasHapus
  2. keknya hp ini cocok buat saya yang suka membuat video maker & edit foto serta buat rekaman suara. Ram yang memiliki kapasitas besar sangat membantu saya dalam menginstal berbagai aplikasi baik itu aplikasi chatting ataupun aplikasi sosmed lainnya.

    BalasHapus

I AM JEALOUS

Hari ini, aku bangun pagi seperti biasa. Dan lagi, kamu mengirim link siaran YOME -mu. Kali ini bukan melalui  WhatsApp tapi Messenger . ...